Senin, 12 Maret 2018

CARA MENGHITUNG MINGGU EFEKTIF DAN HARI EFEKTIF

Untuk bapak dan ibu guru tentu sudah mengenal dan memahami dengan yang namanya minggu efektif. Minggu efektif adalah jumlah minggu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tiap semester berdasarkan kalender pendidikan. Setiap semester tentu minggu efektifnya selalu berubah-ubah disesuai dengan kalender tahun berjalan. 

Cara menghitung minggu efektif sebenarnya sangat mudah, dalam setiap awal bulan yakni tanggal 1 akan jatuh pada hari yang berbeda. Jika dalam satu minggu tersebut memiliki 3 hari atau lebih hari efektif maka terhitung 1 minggu efektif. Sedangkan untuk minggu yang kurang dari 3 hari efektif maka tidak dihitung minggu efektif.
Nah tentu masih ada yang bingung cara menghitung jumlah minggu efektif. Sebagai contoh kalender bulan Juli 2016, tanggal 1 jatuh pada hari Jumat maka hari efektif hanya hari Jum’at dan Sabtu maka tidak dihitung minggu efektif karena hanya 2 hari. Mulai dihitung dari hari Senin tanggal 4 sampai Sabtu tanggal 9 masuk minggu pertama, kemudian hari Senin tanggal 11 sampai Sabtu tanggal 16 masuk minggu kedua, lalu hari Senin tanggal 18 sampai Sabtu tanggal 23 masuk minggu ketiga, dan hari Senin tanggal 25 sampai Sabtu tanggal 30 masuk minggu keempat. 

Karena awal semester ganjil jatuh pada tanggal 18 Juli maka minggu efektif untuk bulan Juli hanya 2 minggu efektif. Begitu juga dengan perhitungan minggu efektif bulan-bulan berikutnya. Minggu efektif bisa berkurang jumlahnya karena ada beberapa hal yang sudah terjadwal seperti UTS (Ujian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Semester), UKK (Ulangan Kenaikan Kelas), UN (Ujian Nasional), Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) dan lain sebagainya. 



Cara menghitung minggu epektif
Yang dimaksud minggu epektif adalah; minggu kegiatan sekolah dalam satu bulan, satu semester, satu tahun. Dalam satu bulan tersebut ada berapa minggu, rata-rata tiap bulan terdiri dari 4 minggu, ada juga yang 5 minggu. Didalam tiap minggu tersebut tentu tidak selamanya epektif, kadang ada minggu tertentu yang tidak epektif maksudnya digunakan untuk kegiatan lain sehingga kegiatan belajar tidak ada, atau ada tapi tidak kondusif sehingga dianggap tidak epektif.
Contoh kasus kita ambil proses menghitung minggu epektif di bulan Juli tahun 2016; mari kita lihat tabel penanggalan di bulan Juli 2016 tersebut;
Lihat keterangan;
Dalam kelender pendidikan biasanya sudah ditandai dengan simbol atau warna yang menjelaskan kegiatan pendidikan dalam tiap bulannya. Di bulan Jula 2016 jika dirinci akan memperoleh data sebagai berikut:
Jumlah hari: 31 hari (dimulai dari tanggal 1 pada haru Jum'at sampai tanggal 31 di hari minggu)
Jumlah minggu: 5 minggu (lihat kolom minggu)
Jumlah mingu epektif: 1 minggu (yaitu tanggal 25-30)
Sesuai yang ditandai, bahwa tanda merah bata itu menjelaskan libur semester, jadi dari tanggal 1 sampai 16 masih merupakan libur semester. Yang diberi warna hijau itu merupakan tanda awal kegiatan masuk sekolah, tanggal 18 sampai 20, biasanya di sekolah negeri digunakan sebagai PPDB, untuk sekolah swasta biasanya digunakan sebagai hari pengkondisian kelas, MOPD / pengenalan sekolah bagi siswa baru. Walaupun yang ditandai tanggal 19-20 pada praktiknya diperpanjang sampai tanggal 23 karena pekan tersebut digunakan untuk pengenalan siswa baru tadi.

Dari tabel penanggalan bulan Juli 2016 diatas, kita bisa melihat jumlah hari, jumlah minggu, dan berdasar penandaan kalender pendidikan akhirnya kita bisa melihat berapa sesungguhnya minggu epektif di bulan Juli tahun 2016 tersebut, yati 1 minggu.

Cara menghitung hari epektif
Hari epektif adalah; hari epektif kegiatan belajar/mengajar dalam satu minggu, satu bulan, satu semester, satu tahun ajaran dalam kalender pendidikan.
Setelah mengetahui berapa jumlah minggu epektif dalam satu tahun ajaran, berikutnya Guru juga harus mengetahui berapa jumlah hari epektif dalam satu tahun ajaran tersebut. Cara mengitungnya mudah saja, yaitu jumlah hari dalam satu tahun ajaran daimbil jumlah hari libur/kegiatan sekolah. Perhitungan seperti ini akan menghasilkan angka globalnya saja, untuk lebih jelas kita harus merincinya sebagaimana proses menghitung minggu epektif.
 
Prosesnya tinggal dilihat saja, dari masing-masing minggu epektif tersebut ada berapa hari. Untuk contoh kita ambil proses perhitungan hari epektif di bulan Juli 2016. Sesuai minggu epektif di bulan Juli 2016, maka jumlah hari epektifnya adalah 6 hari (tanggal 25, 26, 27, 28, 29, 30).

Cara menghitung jam epektif
Jam epektif adalah; jam yang digunakan oleh guru mata pelajaran untuk kegiatan KBM. Cara menghitung jam epektif tidak sulit, yaitu jumlah jam epektif dikali jumlah jam pelajaran yang kita ampu dalam satu minggu. Jika dalam satu kelas rombelnya paralel maka dikal sejumlah kelas tersebut.
Rumus sederhana dari proses menghitung jam epektif sebagai berikut;
 
Untuk contoh perhitungan jumlah jam epektif, kita masih menggunakan contoh kasus untuk perhitungan jumlah jam epektif di semester 1 tahun ajaran 2016/2017, untuk satu mata pelajaran, misalnya mata pelajaran Perakitan komputer dengan jumlah jam perminggunya adalah 4 jam.
Perhitungannya sebagai berikut:
JUMLAH JAM EFEKTIF = Minggu epektif X  Jlh Jam/Minggu
                                               = 18    X  4
                                               = 64 Jam Pelajaran

Jadi di semester satu tahun ajaran 2016/2017 menghasilkan jumlah jam epektif sebanyak 64 jam pelajaran. Ini belum diambil dengan jumlah jam yang digunakan soal ulangan harian, UTS, UAS dan kegiatan guru lainnya seperti pengisian raport dan lainnya. Hasil pengurangan tersebut selanjutnya disebut jam tatap muka epektif.

Cara menghitung jam tatap muka epektif
Jam tatap muka epektif adalah; jam tatap muka guru dengan siswa pada mata pelajaran yang diampunya selama satu semester, atau satu tahun pelajaran. Jam tatap muka epektif merupakan final perhitungan dari keseluruhan rangkaian perhitungan jam dalam kalender pendidikan.
Proses menghitung tatap muka epektif yaitu; jumlah hari epektif dikurangi jumlah jam yang digunakan untuk kegiatan ulangan harian, uts, uas dan kegiatan guru lainnya.
Perhatikan contoh kasus proses perhitungan jam tatap muka epektif pada suatu mata pelajaran; biar lebih nyambung, kita gunakan jumlah jam epektif yang terjadi pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017 yang sudah kita hitung sebelumnya.

Perhitnganannya seperti ini:
A. JUMLAH JAM EFEKTIF = Minggu epektif X  Jlh Jam/Minggu
                                               = 18    X  4
                                               = 64 Jam Pelajaran

B. Perhitungan kegiatan ulangan harian, UTS, UAS, dll.
1. Ulangan Harian =  8 Jam Pelajaran (asumsi 1 semester melakukan 2 kali ulangan x 4 JP)
2. UTS =  4 Jam Pelajaran
3. UAS =  4 Jam Pelajaran
4. Pengisian / Pembagian Rapor    = 4 Jam Pelajaran
       Jumlah B = 32 Jam Pelajaran

C. JUMLAH TATAP MUKA EPEKTIF
     = A - B
     = 64 JP - 20 JP
     = 44 JP
   

Jadi dalam satu semester, jumlah jam tatap muka pada suatu mata pelajaran yang jumlah jam pertemuannya adalah 4 jam adalah 44 jam pelajaran. Jadi guru berkesempatan melakukan kegiatan mengajar kepada siswa selama satu semester adalah 44 jam tatap muka.

4 komentar:

  1. As wr wb Jika bermanfaat mohon beri tanggapan dan komentar, untuk kedepannya kami menjadi lebih baik

    BalasHapus
  2. untuk ulangan harian itu masuk minggu hari efektif atau tidak?

    BalasHapus
  3. Apakah ujian dan ulangan termasuk hari efektif atau tidak

    BalasHapus
  4. The 7 Best Casinos in the UK, Ranked - LuckyClub
    Find the best gambling sites in the UK - compare casinos, read games, payouts and see their bonuses! Find luckyclub the BEST casino, the UK's #1 gambling website!

    BalasHapus

BUKTI FISIK AKREDITASI 2018

LANGKAH STRATEGIS PERSIAPAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH ERFI EFENDI,S.Sos.I Kepala SMP Muhammadiyah 1 Bangunrejo  ABSTRAK ...