CARA MENGHITUNG MINGGU EFEKTIF DAN HARI EFEKTIF
Untuk bapak dan ibu guru tentu sudah
mengenal dan memahami dengan yang namanya minggu efektif. Minggu efektif adalah
jumlah minggu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tiap semester
berdasarkan kalender pendidikan. Setiap semester tentu minggu efektifnya selalu
berubah-ubah disesuai dengan kalender tahun berjalan.
Cara menghitung minggu
efektif sebenarnya sangat mudah, dalam setiap awal bulan yakni tanggal 1 akan
jatuh pada hari yang berbeda. Jika dalam satu minggu tersebut memiliki 3 hari
atau lebih hari efektif maka terhitung 1 minggu efektif. Sedangkan untuk minggu
yang kurang dari 3 hari efektif maka tidak dihitung minggu efektif.
Nah tentu masih ada yang bingung cara
menghitung jumlah minggu efektif. Sebagai contoh kalender bulan Juli 2016,
tanggal 1 jatuh pada hari Jumat maka hari efektif hanya hari Jum’at dan Sabtu
maka tidak dihitung minggu efektif karena hanya 2 hari. Mulai dihitung dari
hari Senin tanggal 4 sampai Sabtu tanggal 9 masuk minggu pertama, kemudian hari
Senin tanggal 11 sampai Sabtu tanggal 16 masuk minggu kedua, lalu hari Senin
tanggal 18 sampai Sabtu tanggal 23 masuk minggu ketiga, dan hari Senin tanggal
25 sampai Sabtu tanggal 30 masuk minggu keempat.
Karena awal semester ganjil jatuh pada
tanggal 18 Juli maka minggu efektif untuk bulan Juli hanya 2 minggu efektif.
Begitu juga dengan perhitungan minggu efektif bulan-bulan berikutnya. Minggu
efektif bisa berkurang jumlahnya karena ada beberapa hal yang sudah terjadwal
seperti UTS (Ujian Tengah Semester), UAS (Ujian Akhir Semester), UKK (Ulangan
Kenaikan Kelas), UN (Ujian Nasional), Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) dan
lain sebagainya.
Cara menghitung
minggu epektif
Yang dimaksud minggu epektif adalah; minggu kegiatan sekolah
dalam satu bulan, satu semester, satu tahun. Dalam satu bulan tersebut ada
berapa minggu, rata-rata tiap bulan terdiri dari 4 minggu, ada juga yang 5
minggu. Didalam tiap minggu tersebut tentu tidak selamanya epektif, kadang ada
minggu tertentu yang tidak epektif maksudnya digunakan untuk kegiatan lain
sehingga kegiatan belajar tidak ada, atau ada tapi tidak kondusif sehingga
dianggap tidak epektif.
Contoh kasus kita ambil proses menghitung minggu epektif di
bulan Juli tahun 2016; mari kita lihat tabel penanggalan di bulan Juli 2016
tersebut;
Lihat keterangan;
Dalam kelender pendidikan biasanya sudah ditandai dengan
simbol atau warna yang menjelaskan kegiatan pendidikan dalam tiap bulannya. Di
bulan Jula 2016 jika dirinci akan memperoleh data sebagai berikut:
Jumlah hari: 31 hari (dimulai dari tanggal 1 pada haru
Jum'at sampai tanggal 31 di hari minggu)
Jumlah minggu: 5 minggu (lihat kolom minggu)
Jumlah mingu epektif: 1 minggu (yaitu tanggal 25-30)
Sesuai yang ditandai, bahwa tanda merah bata itu menjelaskan
libur semester, jadi dari tanggal 1 sampai 16 masih merupakan libur semester.
Yang diberi warna hijau itu merupakan tanda awal kegiatan masuk sekolah,
tanggal 18 sampai 20, biasanya di sekolah negeri digunakan sebagai PPDB, untuk
sekolah swasta biasanya digunakan sebagai hari pengkondisian kelas, MOPD /
pengenalan sekolah bagi siswa baru. Walaupun yang ditandai tanggal 19-20 pada
praktiknya diperpanjang sampai tanggal 23 karena pekan tersebut digunakan untuk
pengenalan siswa baru tadi.
Dari tabel penanggalan bulan Juli 2016 diatas, kita bisa
melihat jumlah hari, jumlah minggu, dan berdasar penandaan kalender pendidikan
akhirnya kita bisa melihat berapa sesungguhnya minggu epektif di bulan Juli
tahun 2016 tersebut, yati 1 minggu.
Cara menghitung
hari epektif
Hari epektif adalah; hari epektif kegiatan belajar/mengajar
dalam satu minggu, satu bulan, satu semester, satu tahun ajaran dalam kalender
pendidikan.
Setelah mengetahui berapa jumlah minggu epektif dalam satu
tahun ajaran, berikutnya Guru juga harus mengetahui berapa jumlah hari epektif
dalam satu tahun ajaran tersebut. Cara mengitungnya mudah saja, yaitu jumlah
hari dalam satu tahun ajaran daimbil jumlah hari libur/kegiatan sekolah.
Perhitungan seperti ini akan menghasilkan angka globalnya saja, untuk lebih
jelas kita harus merincinya sebagaimana proses menghitung minggu epektif.
Prosesnya tinggal dilihat saja, dari masing-masing minggu
epektif tersebut ada berapa hari. Untuk contoh kita ambil proses perhitungan
hari epektif di bulan Juli 2016. Sesuai minggu epektif di bulan Juli 2016, maka
jumlah hari epektifnya adalah 6 hari (tanggal 25, 26, 27, 28, 29, 30).
Cara menghitung
jam epektif
Jam epektif adalah; jam yang digunakan oleh guru mata
pelajaran untuk kegiatan KBM. Cara menghitung jam epektif tidak sulit, yaitu
jumlah jam epektif dikali jumlah jam pelajaran yang kita ampu dalam satu
minggu. Jika dalam satu kelas rombelnya paralel maka dikal sejumlah kelas
tersebut.
Rumus sederhana dari proses menghitung jam epektif sebagai
berikut;
Untuk contoh perhitungan jumlah jam epektif, kita masih
menggunakan contoh kasus untuk perhitungan jumlah jam epektif di semester 1
tahun ajaran 2016/2017, untuk satu mata pelajaran, misalnya mata pelajaran
Perakitan komputer dengan jumlah jam perminggunya adalah 4 jam.
Perhitungannya sebagai berikut:
JUMLAH JAM EFEKTIF = Minggu epektif X Jlh Jam/Minggu
= 18
X 4
= 64 Jam Pelajaran
Jadi di semester satu tahun ajaran 2016/2017 menghasilkan
jumlah jam epektif sebanyak 64 jam pelajaran. Ini belum diambil dengan jumlah
jam yang digunakan soal ulangan harian, UTS, UAS dan kegiatan guru lainnya
seperti pengisian raport dan lainnya. Hasil pengurangan tersebut selanjutnya
disebut jam tatap muka epektif.
Cara menghitung jam tatap muka epektif
Jam tatap muka epektif adalah; jam tatap muka guru dengan
siswa pada mata pelajaran yang diampunya selama satu semester, atau satu tahun
pelajaran. Jam tatap muka epektif merupakan final perhitungan dari keseluruhan
rangkaian perhitungan jam dalam kalender pendidikan.
Proses menghitung tatap muka epektif yaitu; jumlah hari
epektif dikurangi jumlah jam yang digunakan untuk kegiatan ulangan harian, uts,
uas dan kegiatan guru lainnya.
Perhatikan contoh kasus proses perhitungan jam tatap muka
epektif pada suatu mata pelajaran; biar lebih nyambung, kita gunakan jumlah jam
epektif yang terjadi pada semester 1 tahun ajaran 2016/2017 yang sudah kita
hitung sebelumnya.
Perhitnganannya seperti ini:
A. JUMLAH JAM EFEKTIF = Minggu epektif X Jlh
Jam/Minggu
= 18
X 4
= 64 Jam Pelajaran
B. Perhitungan kegiatan ulangan harian, UTS, UAS, dll.
1. Ulangan Harian = 8 Jam Pelajaran (asumsi 1 semester
melakukan 2 kali ulangan x 4 JP)
2. UTS = 4 Jam Pelajaran
3. UAS = 4 Jam Pelajaran
4. Pengisian / Pembagian Rapor = 4 Jam
Pelajaran
Jumlah B = 32 Jam
Pelajaran
C. JUMLAH TATAP MUKA EPEKTIF
= A - B
= 64 JP - 20 JP
= 44 JP
Jadi dalam satu semester, jumlah jam tatap muka pada suatu
mata pelajaran yang jumlah jam pertemuannya adalah 4 jam adalah 44 jam
pelajaran. Jadi guru berkesempatan melakukan kegiatan mengajar kepada siswa
selama satu semester adalah 44 jam tatap muka.
As wr wb Jika bermanfaat mohon beri tanggapan dan komentar, untuk kedepannya kami menjadi lebih baik
BalasHapusuntuk ulangan harian itu masuk minggu hari efektif atau tidak?
BalasHapusApakah ujian dan ulangan termasuk hari efektif atau tidak
BalasHapusThe 7 Best Casinos in the UK, Ranked - LuckyClub
BalasHapusFind the best gambling sites in the UK - compare casinos, read games, payouts and see their bonuses! Find luckyclub the BEST casino, the UK's #1 gambling website!